Bisnis penjualan langsung (Multilevel Marketing/MLM) diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang serta memiliki prospek yang sangat cerah.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI) Andrew Susanto mengatakan, meski pro kontra yang terjadi di masyarakat, industri penjualan langsung tetap tumbuh subur di masa sulit, termasuk di masa pandemi virus Covid-19 yang saat ini masih berlangsung. melanda Indonesia. .
Pertumbuhan ini seperti yang dialami oleh salah satu perusahaan di bidang penjualan langsung yaitu PT Surya Lifetime Internasional (Lifetime).
Andrew Susanto mengatakan industri direct selling yang dijalankan LIFETIME merupakan industri yang luar biasa karena dapat terus berjalan meski sudah berlangsung sejak tahun 2015.
Selain itu, Andrew Susanto juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, industri direct selling juga memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia dan dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Industri penjualan langsung adalah industri yang luar biasa. Kita patut bersyukur karena dari sejarah industri ini, terbukti industri direct selling masih bisa bertahan dan lebih luar biasa lagi di saat kondisi ekonomi juga sulit, apalagi di masa pandemi ini," kata Andrew Susanto, dikutip dari Sabtu (20/1). /2/2021).
Lebih lanjut, ia juga berharap mitra dari PT Surya Lifetime Internasional mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk bergabung dalam industri direct selling. “Saya melihat industri ini bisa menjadi penolong di masa pandemi,” kata Andrew Susanto
Sementara itu, CEO PT Surya Lifetime Internasional (Lifetime) Suryo Purnomo Gani juga mengungkapkan sangat bangga dengan pencapaian rekan-rekannya.
Pria yang akrab disapa Suryo itu memuji performa rekan-rekannya yang telah berjuang sekuat tenaga meski berada di tengah pandemi Covid-19.
“Di masa pandemi Covid-19 saat ini, 95 persen sudah memukul perekonomian Indonesia. Namun bapak ibu sebagai mitra PT Surya Lifetime Internasional (Lifetime) justru mendapatkan penghasilan yang luar biasa. Saya sangat bangga,” pungkas Suryo Purnomo Gani.
Bisnis Direct Selling ke MLM Tetap Menjanjikan di Tengah Pandemi
Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), sebuah organisasi yang menjadi wadah persatuan dan kesatuan bagi perusahaan Direct Selling (DS) dan network marketing, termasuk perusahaan yang menjalankan penjualan dengan sistem berjenjang (Multi Level Marketing/MLM) di Indonesia, mengakui terjadinya Lansekap pasar telah berubah pasca pandemi COVID-19, namun sektor bisnis ini masih memiliki peluang bisnis yang prospektif.
Penjualan Langsung dan pemasaran jaringan secara umum adalah satu-satunya industri sah yang mempromosikan kesehatan, kesejahteraan, dan pendapatan sambil menjawab tantangan dan kebutuhan saat ini.
Berbicara dalam Rapat Pengurus APLI, Ketua APLI Kany V. Soemantoro mengakui bahwa tantangan terbesar yang dihadapi APLI saat ini adalah memahami perubahan perilaku konsumen.
Krisis saat ini telah mendorong masyarakat untuk mengubah gaya hidup, pola konsumsi dan pengeluaran, serta hal-hal yang kini menjadi prioritas dalam kehidupan mereka secara umum. Tantangannya adalah bagaimana anggota APLI dapat memberikan solusi atas kebutuhan tersebut.
“Hingga saat ini, belum ada cetak biru pemasaran langsung yang bisa dijadikan acuan pascapandemi. Anggota APLI masih dihadapkan pada dilema antara mempertahankan pola yang sama seperti masa sebelum pandemi, atau mencoba saluran dan strategi baru dalam meresponsnya. perubahan di lingkungan kita Sejujurnya, kita juga tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi besok, yang jelas APLI berkomitmen untuk memberikan pembinaan yang empatik dan transparan kepada masyarakat untuk memulihkan kekuatan ekonominya, serta merevitalisasi roda perekonomian. ekonomi dan pertumbuhan yang stagnan akibat krisis COVID-19," katanya. Kany V.Soemantoro.
“Kita bisa mulai bergerak dari dua kutub ini, pembelian produk dan edukasi. Dua kutub ini, baik dari segi produk ditambah pola pendidikan yang baik dapat menambah hasil yang baik. Pastikan produk kami memiliki khasiat yang baik, sesuai janji dan harga yang tepat, serta kami mengadakan program pelatihan yang benar-benar bermanfaat,” ujar Kany V. Soemantoro.
Lebih lanjut Kany V. Soemantoro juga menjelaskan bahwa edukasi sendiri sudah menjadi amanat Permendag Nomor 70/2019 tentang Distribusi Langsung Barang, bahwa perusahaan direct sales wajib melakukan pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan. Penjual Langsung, untuk bertindak benar, jujur dan bertanggung jawab. /liputan6.com
0 Comments