Mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Foto: Ricardo/JPNN
Mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, sektor bisnis Multi Level Marketing (MLM) berkontribusi terhadap perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19.
Hasil survei Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa MLM bermanfaat sebagai sarana bisnis bagi pelajar dan mahasiswa.
Namun, hasil survei juga menunjukkan bahwa ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis direct selling.
“Sektor usaha direct selling memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional,” kata Agus Suparmanto, dalam keterangan tertulis, Senin (16/11).
Berdasarkan laporan kegiatan tahunan dari 147 perusahaan pada tahun 2019, perusahaan direct selling Indonesia berhasil mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp. 14,7 triliun, melibatkan 5,3 juta mitra bisnis.
Selain memberikan manfaat ekonomi bagi mitra usaha, sektor penjualan langsung juga berkontribusi dalam menjaga kelangsungan usaha produsen dalam negeri.
Sebanyak 51,86 persen jenis produk yang dijual merupakan produk dalam negeri.
Menurut Agus Suparmanto, sebenarnya MLM memberikan manfaat ekonomi bagi mitra usaha, sektor penjualan langsung juga turut menjaga keberlangsungan usaha produsen dalam negeri.
“Untuk itu, Kemendag berkomitmen mendukung sektor usaha ini agar perekonomian terus berjalan dan pulih dari dampak COVID-19,” ujarnya.
Ketua APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) Kany Soemantoro membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, di masa pandemi ini, mitra bisnis MLM menjual produk yang fantastis sehingga mampu mendongkrak pendapatan negara.
“Masyarakat saat ini membutuhkan daya tahan tubuh yang kuat, sehingga omzet penjualan suplemen makanan (makanan kesehatan) dan vitamin laris manis.
Seperti produk propolis, vitamin C dan vitamin lainnya, termasuk air minum dengan Ph tinggi, penjualannya luar biasa,” kata Kany Soemantoro.
Kany Soemantoro selalu menekankan kepada anggotanya untuk mendukung pemerintah, terutama di masa pandemi ini.
“Masyarakat sangat membutuhkan daya tahan tubuh yang kuat dalam menghadapi pandemi ini, sehingga diharapkan anggota asosiasi dapat menjual produk kesehatan secara promo karena daya beli masyarakat saat ini sangat terbatas.
Dengan begitu roda perekonomian akan terus berputar," jelasnya.(jlo/jpnn)
0 Comments